Sebagai pendukung atas museum utama (Dome) sangiran yang sudah lama berdiri, belum lama ini dibangun kembali empat klaster yang letaknya masih di sekitaran kawasan purbakala sangiran. klaster tersebut adalah ngebung, manyarejo, bukuran dan dayu. Keempat klaster tersebut
berjarak kurang lebih lima sampai tujuh kilometer dari museum Purbakala
Sangiran.
Klaster Bukuran terletak di Desa
Bukuran dan merupakan situs yang kaya akan tinggalan fosil-fosil manusia
purba. Museum klaster Bukuran berisi seputar teori-teori evolusi dan
faktor-faktor di sekitar yang mempengaruhi. Semua materi disajikan dengan
desain visual dan grafis yang menarik, berwarna, dan berteknologi
tinggi, salah satunya terdapat empat ruang secara terpisah berukuran
kecil yang masing-masing memberikan informasi terbentuknya planet Bumi,
hingga kemunculan cikal bakal terbentuknya manusia, didukung oleh
fasilitas televisi dan earphone seolah-olah pengunjung sedang menonton
film di dalam bioskop.
|
Sumber Gambar : Google |
Selain itu, tidak jauh dari Klaster
Bukuran, terdapat museum Manyarejo sebagai museum pendukung Klaster
Bukuran. Museum manyarejo sebagai bentuk apresiasi terhadap para
peneliti dari berbagai disiplin ilmu dan masyarakat yang telah melakukan
pekerjaan besar penelitian yang menghasilkan temuan-temuan untuk museum
Purbakala Sangiran. Display museum Manyarejo menyajikan kenangan
penelitian yang pernah dilakukan di daerah tersebut, juga secara
interaktif pengunjung akan mengetahui informasi tersebut melalui display
komputer di dalam ruang pamer.
|
Sumber Gambar : Google |
Klaster Dayu banyak menyimpan
kekayaan memori kehidupan sejak jutaan tahun silam, baik itu kehidupan
flora, fauna , maupun manusia dan budayanya, serta merekam perubahan
lingkungan yang pernah terjadi di Sangiran jutaan tahun silam. Berdiri
di atas lahan yang khusus dipilih dan dirancang sebagai sajian contoh
lapisan tanah dari 4 zaman dalam rentang masa 100 ribu hingga 1,8 juta
tahun silam, Museum Dayu menjelma menjadi pusat informasi tentang
lapisan tanah purba dan budaya manusia jenis Homo Erectus terlengkap.
|
Sumber Gambar : Google |
Klaster
Ngebung memiliki nilai sejarah yang signifikan karena disanalah lokasi
pertama kali dilakukan penggalian secara sistematis dengan hasil yang
menakjubkan. Di Klaster Ngebung ini, ditampilkan para peneliti dalam
upaya mengeksplorasi potensi Situs Sangiran. Kegiatan tokoh-tokoh
seperti Raden Saleh, J.C. van Es, Eugene Dubois, G.H.R von Konigswald,
disajikan dengan informasi yang lengkap baik secara visual maupun
digital interaktif. Yang lebih menarik, display yang disajikan di
Klaster Ngebung rata-rata berbentuk tiga dimensi (3D) sehingga bagus
untuk tampilan memperoleh informasi maupun sekedar berfoto-foto.
|
Sumber Gambar : Google |
|
Peta Lokasi Empat Klaster Baru Selain Dome Museum Sangiran (klik gambar untuk melihat ukuran besar) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar Buat Blog Saya...