Translate

Minggu, 28 Mei 2017

Review Hotel Neo Samadikun Cirebon

Pada kesempatan kunjungan saya yang kesekian kalinya ke Cirebon saya mencoba untuk menginap di Hotel Neo Samadikun Cirebon karena saya dapat rekomendasi dari teman untuk mencoba menginap di hotel Neo Samadikun karena saya tiap ke cirebon selalu menginapnya di hotel yang ada di sekitaran Grage atau Cipto. Berikut adalah review kesan saya selama menginap di Hotel Neo Samadikun Cirebon :

Hotel ini terletak di  Jalan Kapten Samadikun No. 60 Cirebon Indonesia 45121. Kalau bisa dibilang lokasinya di pinggiran dan di sekitar hotel agak sulit mencari tempat makanan khas cirebon maupun minimarket. Tidak seperti jika kita menginap di pusat kota Cirebon atau di sekitaran Grage yang sangat mudah untuk mencari nasi Lengko atau Nasi Jamblang atau Empal Gentong. Lokasi hotel dekat dengan Stasiun Kejaksan namun agak ke arah tepi laut. Situasi jalan raya di depan hotel pun sepi, kebanyakan yang lewat hanya truk truk besar dan ada 2 rute angkot yang saya perhatikan sering lewat di depan hotel yaitu trayek D1 dengan D4. Untuk kita yang menuju kesini menggunakan angkot saya rasa mungkin kita akan kebingungan berhubung rute angkot di kota Cirebon juga kadang suka membingungkan karena trayeknya rata-rata melingkar satu arah. Jika ingin praktis kita bisa memesan UBER di sini atau bisa juga memesan Taxi Bhinneka melalui aplikasi Androidnya NAIKBHINNEKA dengan tarif minimal Rp.30.000 jika argo kurang dari Rp.30.000 (jarak dekat). Atau jika dari Stasiun bisa menggunakan jasa Ojek atau Becak dengan tarif sekitar Rp5.000-10.000 (gan..maksimal jangan sampai lebih dari Rp.15.000 ya tarifnya supaya ga dibohongi driver nya).

Walaupun posisinya hotel berada di lokasi yang sepi dipinggiran, namun hotel ini memiliki kelebihan yaitu Sea View atau pemandangan lautnya. Hotel ini terdiri dari 6 lantai (Lt 1, 2, 3, 5, 6, 7) tidak semua kamar memiliki view ke laut namun memiliki view ke arah kota. Saya waktu menginap disini dapat kamar tertinggi yaitu di lantai 6 (klo secara fisik lantai 6 namun berhubung tidak ada lantai 4 sehingga menjadi lantai 7). Begini kira-kira tips memilih kamar dengan view ke arah laut :
  • Mintalah kamar yang berada di lantai 5 keatas hingga lantai 7 agar bisa lebih bagus view lautnya dan tidak terhalang oleh gedung ruko 3 lantai yang ada di sebelah hotel.
  • Pilihlah posisi kamar seperti di bawah ini jika kita ingin menikmati view laut. Berikut saya terangkan posisi ruangan di lantai 7 sesuai dengan kamar yang saya dapati.


Di sebelah hotel ini ada sebuah Barbershop dengan tarif Rp.40.000 (tarif ini merupakan tarif Mei 2017 saat saya kesana). Di seberang hotel ada sebuah warung, cafe kecil bernama Vape House & Cafe dan juga warung sate bernama Sate Obor 99.

Hal menarik yang bisa kita lakukan jika menginap di sini adalah jalan-jalan ke pinggir pantainya. Keluarlah saat Subuh atau mungkin agak pagian sekitar jam 05:30 jalan kaki menuju pinggir pantai melewati gang yang berada dekat Sate Obor 99 atau bisa juga melalui gang di Seberang Bakso Kliwon untuk menikmati segarnya udara pantai sekalian olahraga jogging :)

Kesan pertama saat memasuki hotel ini agak sedikit terkejut karena Receptionist nya pada pakai Wig Blonde. Penyambutan Receptionist sangat ramah. Saat saya tiba sekitar pkl 12:30 kamar dengan view Laut belum siap karena sedang dibersihkan. Receptionist memberikan tawaran untuk menggunakan kamar dengan view city, namun saya tetap ingin kamar dengan view lautnya. Akhirnya saya disuruh menunggu mungkin sekitar jam 13:00 kamar baru siap oleh karena itu saya mampir ke barbershop sebelah hotel karena kebetulan rambut udah gondrong. Jam 13:00 saya sudah selesai potong rambut dan pada saat ke hotelpun kamar sudah siap. Saya mendapatkan kamar nomor 733.

Kemudian saya naik lift menuju lantai 7, disini ada kejadian agak lucu karena pas sudah sampai di lantai 7 pintu yang ada di depan saya gak kebuka buka, tombol dipencet berkali-kali gak kebuka buka, eh saya baru sadar ternyata lift nya ada 2 pintu dan saat sampai di areal kamar pintu yang terbuka adalah pintu lift yang ada di belakang saya. Pintu liftnya saat membuka suaranya agak halus sehingga jika tidak perhatian kita seperti tidak mendengar klo ada pintu kebuka di belakang saya.

Lorong kamarnya bagus berlapis karpet dan banyak hiasan dengan tema batik cirebonan, saya suka desain yang menaruh sisi tradisional atau kekhasan daerahnya. Di Lorong juga selalu diputar instrument lagu sehingga lorong tidak terkesan sunyi.

Desain kamarnya pun nyaman, fasilitasnya juga lengkap, berikut fasilitas yang ada di kamar saya (733) :
  • Ranjang Besar
  • Jendela besar di belakang tempat tidur dan samping
  • Sofa dan Meja bundar di samping jendela (cocok buat duduk santai sambil menikmati view laut)
  • AC Split
  • TV layar Datar dengan channel TV Kabel yang cukup banyak channelnya
  • Mini Refrigerator 
  • Slipper
  • Brankas / Safety Box
  • Teh, Kopi, Cangkir & Pemanas Air
  • disediakan di kamar Air mineral botol besar dengan tarif Rp.15.000
  • Fasilitas Toilet (2 sikat gigi & odol, cutton buds, Shower Cap, kantung, 1 gulung tissue cadangan, 3 in 1 (Shampo|Soap|Conditioner)

Berikut saya photo-photo keadaan kamarnya :

Areal Tempat Tidur
 






 Fasilitas Air Minum





Fasilitas Mini Refrigerator, Slipper & Safety Box



Fasilitas Toilet & Toiletries 








Fasilitas Telephone, Wifi & Room Service 







Daftar TV Channels 


Fasilitas Free Wifi


Fasilitas Keraton Restaurant









Fasilitas Mobil Hotel 


Berikut kesan saat saya menginap di Hotel Neo Samadikun Cirebon :

Kesan Positif yang menjadi point plus dan harus dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi :
  • Staff-staffnya sangat ramah semua mulai dari Receptionist, Orang Restaurant sampai House Keeping, selain ramah mereka juga memiliki inisiatif yang bagus dalam melayani kita serta respon tanggap nya sangat bagus dan cepat.
  • Ruangan areal Lobby dan Restaurant bagus dan bersih.
  • Lorong kamar hotel bagus dengan nuansa batik cirebon, beralaskan karpet disertai dengan alunan musik instrument.
  • Kamar bagus dengan fasilitas yang lengkap.
  • View lautnya saya recomendasikan (ini mungkin yang bisa jadi andalan hotel ini karena posisinya paling dekat dengan pinggir pantai dibanding hotel lainnya). Kamar hotel selain memiliki view laut juga ada yang mengarah view city. Kalau pagi juga bisa ke laut dengan jalan kaki santai.
  • Harga makanan room service ya bisa dibilang mahal bisa dibilang standar juga sih :)
  • Harga makan berbuka puasa dan sahur di keraton resto bagi saya harganya sangat bagus, terjangkau, menu banyak dan rasanya enak-enak tidak hambar ataup tawar atau anyep atau sejenisnya yang biasa sering kita jumpai di hotel-hotel standar. Saat saya menginap saya bisa makan untuk berbuka puasa di harga sekitaran di bawah Rp.48.668 dan jika ingin tambahan makanan live cooking (bakwan, martabak telur, roti canai, kamir, asinan, klepon, lopis, dsjenisnya) maka ada tambahan sekitar Rp. 10.000++. Harga ini menurut saya sangat murah dengan banyaknya jenis makanan yang disediakan. Harga Sarapan atau Sahur jika kita menginap dengan tarif exclude sarapan kita hanya banyar Rp.75.000 saja per orang (harga sesuai lah dengan banyaknya menu yang disediakan dan rasanya juga enak ga asal masak seperti di hotel hotel lain yang tarifnya setara). Saya sangat suka soto yang hangat dan segar.
  • Ada fasilitas mobil hotel yang disediakan gratis untuk antar jemput dari/ke stasiun atau restaurant terdekat.
  • Saat saya memesan ke pihak restaurant untuk minta dibangunkan pkl 03:00 mereka langsung cekatan berkoordinasi ke bagian receptionist dan pada jam 03:00 beneran di telponin sampai saya bangun (Good Jobs). Biasanya saya menginap di hotel lain walau sudah minta dibangunin pagi namun orang hotelnya ga ada yang bangunin saya dan yang ada pada saat saya bangun lalu cek ke bawah kondisi areal bawah atau receptionist sepi dan redup (keadaan yang biasa saya alami jika di hotel lain).
  • Kayaknya selama bulan ramadhan klo sore di samping receptionist disediakan welcome drink kopi, teh, kurma dan kolak ya?? :) ajiiibb.. bagus itu..
Kesan yang menjadi kekurangan :
  •  Karena lokasi berada di pinggiran, agak susah untuk mencari tempat makan yang kita mau, cari indomaret/alfamaret saja susah jika kita tidak punya kendaraan. Jika kita membawa kendaraan sih di belakang hotel pasti banyak dan mudah menemukannya.
  • Kondisi jalan raya juga bisa dibilang sepi, hanya banyak dilewati kendaraan besar seperti truk dan bus. Angkotnya juga bisa dibilang tidak seramai di pusat kota semisal Grage, kayaknya cuma ada angkot trayek D1, D2 dan D4 (angkot D2 kayaknya jarang banget kelihatan).


Rute Angkot Trayek D1/AX :
Jl. A Yani - Jl. Kalijaga - Jl. Kesunean - Jl. Yos Sudarso - Jl. Benteng - Jl. Sisingamangaraja - Jl. Cemara - Jl. Veteran - Jl. Kartini - Jl. Dr. Wahidin - Jl. Slamet Riyadi - Jl. Diponegoro - Jl. Samadikun - Jl. Sisingamangaraja - Jl. Syarief Abdurakman - Jl. Kantor - Jl. Yos Sudarso - Jl. Kesunean - Jl. Kalijaga - Jl. A. Yani - Perumnas Selatan

Rute Angkot Trayek D2 : 
Jl. Kesambi - Jl. Ny Mas Gandasari - Jl. Pekiringan - Jl. Pekalipan - Jl. Pulasaren - Jl. Merdeka - Jl. Benteng - Jl. Sisingamangaraja - Jl. Samadikun - Jl. Diponegoro - Jl. Slamet Riyadi - Jl. Dr. Wahidin - Jl. Tuparev - Jl. Brgjend Dharsono - Jl. Perjuangan - Jl. Majasem - Jl. Kanggraksan - Jl. A Yani

Rute Angkot Trayek D4 :  
Jl. A. Yani - Jl. Kanggraksan - Jl. Kalitanjung - Jl. Evakuasi - Jl. Brigjend Dharsono - Jl. Tuparev - Jl. Dr Wahidin - Jl. Slamet Riyadi - Jl. Diponegoro - Jl. Samadikun - Jl. Sisingamangaraja - Jl. Syarief Abdurakman - Jl. Pasuketan - Jl. Pekiringan - Jl. Pekalipan - Jl. Lawanggada - Jl. Kesambi

Note : hati-hati ya klo mau jalan-jalan naik angkot, pastikan searching-searching di mbah google terlebih dahulu, ini dikarenakan trayek angkot di cirebon kebanyakan tidak pp (maksudnya tidak pulang pergi melalui jalur yang sama, namun rutenya lebih ke arah melingkar jalur rute berangkat dengan jalur rute pulang kebanyakan berbeda). Misal : berangkat kita naik D1 pas balik belum tentu angkot yang kita naiki pasti trayek D1. Bisa berangkat pakai D1 pulangnya pakai D6 dan lain-lain.


Mudah-mudahan Hotel Neo harganya tetap terjangkau sehingga saya bisa terus menjadikan hotel ini sebagai recomendasi tempat saya menginap jika ke Cirebon. Dan juga bisa saya rekomendasikan ke teman maupun keluarga. Terima kasih banyak buat mas dan mbak Receptionist yang tanggap responnya dan sering menghubungi saya seperti misal konfirmasi problem website, konfirmasi jadwal antar ke stasiun pakai mobil hotel, dan sebagainya. Terima kasih juga buat mbak yang di restaurant yang sigap membersihkan peralatan makan yang sudah selesai digunakan dan juga sering menawarkan saya untuk dimasakkan beberapa jenis makanan seperti pisang panggang kah atau kamir / cane even sayanya dalam kondisi sudah kenyang karena makanan yang disediakan untuk berbuka puasa banyak sekali walau harganya lebih murah daripada breakfast. Saya sangat berkesan dengan pelayanan kalian.. :)


Sabtu, 27 Mei 2017

Wifi Hotel Neo Samadikun Cirebon

Dalam kunjungan saya ke Cirebon kali ini akan mengulas bagaimana cara agar kita dapat menggunakan fasilitas Wifi gratis yang disediakan oleh hotel Neo Samadikun Cirebon.

Hotel Neo Samadikun merupakan salah satu hotel Aston Group yang berlokasi di Jl. Kapten Samadikun No.60, Kesenden, Cirebon, Kota Cirebon, Jawa Barat 45121, Indonesia, Tlp: +62 231 8332900

Hotel ini jika dari sisi akses sebernarnya bagi saya yang menggunakan angkutan umum agak kurang strategis. Lokasinya agak di pinggir, memang tepatnya posisinya hanya beberapa meter dari Laut Utara, Dari stasiun Kejaksan tidak jauh jika kita memiliki kendaraan pribadi. Namun Hotel Neo sangat baik dengan adanya fasilitas antar jemput gratis dari/menuju stasiun maupun rumah makan yang berada di sekitar hotel. Angkot yang melewati depan hotel ini sepengetahuan saya ada D1 dan D4. Walaupun lokasinya tidak berada di pusat kota alias agar di pinggir dan lokasinya pun tidak banyak tempat makanan, mencari minimarket pun sulit jika kita tidak memiliki kendaraan. Namun View Lautnya saya acungi 2 jempol, bikin betah duduk menghadap jendela sambil memandang birunya laut pantura.

Untuk kali ini saya tidak membahas mengenai review hotel Neo Samadikun Cirebon (ada di postingan terpisah), kali ini saya akan memberikan pengetahuan bagaimana cara mengkoneksikan Wifi hotel Neo Samadikun Cirebon. Caranya sangat mudah sekali, berikut penjelasannya :


  • Cari wifi Hotel Neo Samadikun Cirebon
  •  Tekan tombol Connect


  • Masukkan Password yang diberikan oleh pihak hotel, kemudian tekan tombol OK
  •   Tunggu hingga ada notifikasi wifi terhubung


  •  Internet sudah siap digunakan tanpa perlu ada Login tambahan (seperti harus ke page tertentu terlebih dahulu)





  
Review tentang hotel Neo Samadikun Cirebon :

Saya berada di kamar lantai 7, Sinyal sangat baik, Lancar tanpa ada Buffering yang lama.

Hotelnya kecil namun kebersihannya saya berikan bintang 5 dari skala 1 s/d 5

Terdapat fasilitas antar jemput ke Stasiun Gratis.

Fasilitas Kamar Lengkap :
Kasur lebar, sofa yang nyaman untuk memandangi laut di pinggir jendela, TV, Kulkas Mini, Safety Box, Pemanas Air, Kopi & Teh, Toilet Amenities lengkap, Slippernya bagus terbuat dari karet, dekorasi membuat nyaman dan betah di dalam kamar,  terdapat beberapa ruang pertemuan, Spa dan Keraton Restaurant.

Kamar terdapat 2 pilihan View (View Laut atau View City)

Staff-Staff nya sangat baik, sangat ramah, sangat tanggap responnya dan cepat, (Two Thumbs For All Staff)

Menu makanannya bervariasi dan enak-enak

Harga menginap include breakfast murah. Walaupun kita pesan kamar tanpa breakfast pun harga makanannya gak mahal, Buka bersama hanya Rp.45.000 saja (jika plus Live Cooking hanya tambah Rp.10.000 saja sudah dapat banyak jenis makanan), Tarif Breakfast atau Sahur Rp.75.000/person. Sangat terjangkau dengan varian makanan yang lumayan banyak dan juga rasanya enak.

Saya sangat merekomendasikan hotel Neo Samadikun jika agan dan aganwati berkunjung ke Cirebon, Harganya standar ga mahal tapi kita bisa dapat banyak kenyamanan baik dari view, kondisi kamar dan juga makanannya. Walau berada di lokasi yang kurang strategis namun kita masih terbantu dengan harga makanan yang masih bisa dibilang terjangkau.

 

Belajar Sejarah Nusantara di Bale Panyawangan Purwakarta

Setelah sukses dengan Bale Panyawangan Tatar Sunda yang diresmikan pada Sabtu (21/2/2015) silam. Beberapa waktu lalu Purwakarta kembali meresmikan Museum baru bernama Bale Panyawangan Nusantara. Jika Bale Panyawangan Tatar Sunda berisi tentang sejarah tatar sunda dan Purwakarta dari masa ke masa, maka Bale Panyawangan Nusantara berisi tentang sejarah nusantara mulai dari zaman pra sejarah, kerajaan, penjajahan, kemerdekaan hingga situasi sejarah masa kini.

Museum dengan sistem digital ini terletak di Jl KK Singawinata tepat di depan Kantor PLN Purwakarta bersebelahan dengan Museum Bale Panyawangan Dangiang Galuh Pakuan Purwakarta dan Stasiun Purwakarta. Pengunjung yang datang ke museum ini tidak dipungut biaya sepeser pun, mereka juga akan disambut oleh pemandu yang berpakaian khas Sunda dengan salam sunda "Sampurasun", sebagai bagian dari pemeliharaan kebudayaan nusantara itu sendiri.






Pemilihan sistem digital untuk konten museum ini bukan tanpa alasan, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat dikonfirmasi hari ini Senin (16/1) di rumah dinasnya Jl Gandanegara No 25 Purwakarta mengatakan sistem tersebut dipilih untuk menghilangkan kesan jenuh dan membosankan yang biasa melekat pada museum.

"Biasanya museum itu bentuknya begitu-begitu saja, kami hadirkan nuansa berbeda agar tidak memberi kesan membosankan kepada pengunjung, anak-anak kita bisa lebih tertarik untuk belajar sejarah," ujar pria yang kerap disapa Kang Dedi itu.




Suguhan pertama museum yang disebut oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya sebagai "Little Indonesia" ini adalah lambang setiap provinsi dan ragam salam sapa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia melalui tampilan digital. Selanjutnya, video pembentukan bumi dapat dinikmati oleh para pengunjung dalam format tiga dimensi.








Memasuki museum lebih dalam, pengunjung akan mendapatkan informasi sejarah peristiwa masa lalu di setiap selasar yang dilaluinya. Uniknya, tampilan di selasar tersebut disesuaikan dengan alur peristiwa dalam setiap periodisasi sejarah.

"Agar feel-nya dapat, kita buat seperti ini, kita buat seolah pengunjung berada dalam peristiwa sejarah yang ia saksikan di museum ini," singkat Kepala Dinas Kearsipan, Nina Meinawati.

Dalam museum juga terdapat sejarah bahari nusantara, alat musik dari berbagai daerah, dan tak ketinggalan motif batik mulai dari Sabang sampai Merauke. Tersedia juga kereta kencana yang bisa ditunggangi oleh para pengunjung museum itu.





Dan nampaknya tak akan lama lagi juga akan hadir museum digital baru di Purwakarta yaitu Bale Panyawangan Indung Rahayu yang menceritakan kisah tentang Ibu. Konsep museum berbalut tekhnologi yang ada di Purwakarta sangat menarik perhatian saya. Yang biasanya saya malas ke museum sekarang jadi sering berkunjung ke Museum yang ada di Purwakarta. Gratis Pula kan.. Salut buat Kang Dedi Mulyadi..

Insya Allah nanti akan saya kunjungi dan saya ulas juga di blog ini tentang Bale Panyawangan Indung Rahayu



Agan mau jalan-jalan murah meriah? Purwakarta tempat yang recomended bro saat ini, ayo merapat keburu nanti Kang Dedi sudah tidak jadi bupati lagi takutnya mulai banyak objek wisata yang tidak terawat dengan baik lagi..

Bale Panyawangan Nusantara

Bale Panyawangan Nusantara