Translate

Sabtu, 26 Maret 2016

Pengalaman Isi BBM Harian Pertamina vs Shell

Kali ini saya akan mengulas sebuah cerita pengalaman harian saya saat mengisi bahan bakar untuk keperluan transportasi dari rumah ke kantor pulang pergi. Topik ini menarik untuk saya bahas karena ada sedikit hal yang aneh dengan kejadian saat tiap mengisi BBM di SPBU Pertamina. Hal aneh tersebut adalah seperti ini 'Harga BBM di Pertamina lebih murah dari Shell namun kenapa saat isi bensin selalu total harga yang harus saya bayar lebih mahal dan jumlah liter nya lebih banyak ketimbang saya isi bensin di Shell? Padahal jarak tempuh dari saat indikator bensin kedap kedip hingga menuju SPBU Shell lebih jauh ketimbang jarak untuk menuju ke SPBU Pertamina'. Pernah saya tulis status di Facebook namun saat saya tulis di facebook ada salah seorang yang membalas statement status saya dengan kalimat yang seakan akan menyatakan bahwa di Pertamina takarannya sudah bagus dan teruji 'pasti pas' oleh badan meterologi dan kondisi tera di setiap tabung selang selalu dalam kondisi tersegel sehingga tidak mungkin ada oknum petugas yang bisa memainkan takaran. So.. jika seperti ini SOP nya, kenapa yang saya rasakan berbeda ya? justru saya menganggap takaran di SPBU Pertamina selalu membuat saya bingung semenjak saya suka membeli bensin di SPBU Shell.

Berikut adalah contoh-contoh struk pembelian yang berhasil saya kumpulkan, dan blogger's bisa mengira dan menebak sendiri bagaimana perbedaan antara saat saya mengisi bensin di SPBU Pertamina dengan saat saya mengisi bensin di SPBU Shell..


Photo di atas adalah struk pembelian bensin di SPBU Pertamina. Kronologinya adalah sebagai berikut :

Posisi awal indikator bensin kedap kedip di daerah dekat Gerbang Utama Harapan Indah. Lokasi pengisian bensin di daerah Pulogebang dengan jarak sekitar 4,8 km dari titik awal saat indikator bensin kedap kedip. Isi bensin Pertalite dengan total liter 3,242 ltr dengan total uang yang harus saya keluarkan sebesar Rp. 27.149. 
Photo di atas adalah struk pembelian bensin di SPBU Shell. Kronologinya adalah sebagai berikut :

Posisi awal indikator bensin kedap kedip di daerah Harapan Indah. Lokasi pengisian bensin di daerah Tebet Soepomo dengan jarak sekitar 20,3 km dari titik awal saat indikator bensin kedap kedip. Isi bensin Super (Setara dengan Pertamax) dengan total liter 2,950 ltr dengan total uang yang harus saya keluarkan sebesar Rp. 27.000. (Coba bandingkan antara saat membeli bensin pertalite pada gambar sebelumnya yang harganya jauh lebih murah dari bensin oktan 92 Shell, jarak untuk menuju lokasi juga lebih jauh namun total harga bensin yang harus dibayar selisihnya jauh dan masih lebih murah Shell). Kenapa bisa begitu? katanya 'Pasti Pas'..???

Photo di atas adalah struk pembelian bensin di SPBU Shell. Kronologinya adalah sebagai berikut :

Posisi awal indikator bensin kedap kedip di daerah Ujung Harapan (masih dekat rumah). Lokasi pengisian bensin di daerah Tebet Soepomo dengan jarak sekitar 27,7 km dari titik awal saat indikator bensin kedap kedip. Isi bensin V-Power (setara dengan pertamax plus) dengan total liter 3,000 ltr dengan total uang yang harus saya keluarkan sebesar Rp. 31.000.

Photo di atas adalah struk pembelian bensin di SPBU Shell. Kronologinya adalah sebagai berikut :

Posisi awal indikator bensin kedap kedip di daerah Ujung Harapan. Lokasi pengisian bensin di daerah Tebet Soepomo dengan jarak sekitar 23,9 km dari titik awal saat indikator bensin kedap kedip. Isi bensin Super (setara dengan pertamax) dengan total liter 2,970 ltr dengan total uang yang harus saya keluarkan sebesar Rp. 26.000.

Photo di atas adalah struk pembelian bensin di SPBU Shell. Kronologinya adalah sebagai berikut :

Posisi awal indikator bensin kedap kedip di daerah Ujung Harapan. Lokasi pengisian bensin di daerah Tebet Soepomo dengan jarak sekitar 23,9 km dari titik awal saat indikator bensin kedap kedip. Isi bensin Super (setara dengan pertamax) dengan total liter 2,950 ltr dengan total uang yang harus saya keluarkan sebesar Rp. 24.000.

Photo di atas adalah struk pembelian bensin di SPBU Shell. Kronologinya adalah sebagai berikut :

Posisi awal indikator bensin kedap kedip di daerah Klender. Lokasi pengisian bensin di daerah Tebet Soepomo dengan jarak sekitar 18,9 km dari titik awal saat indikator bensin kedap kedip. Isi bensin Super (setara dengan pertamax) dengan total liter 2,760 ltr dengan total uang yang harus saya keluarkan sebesar Rp. 22.000.

Photo di atas adalah struk pembelian bensin di SPBU Pertamina. Kronologinya adalah sebagai berikut :

Posisi awal indikator bensin kedap kedip di daerah Pasar Gembrong Duren Sawit. Lokasi pengisian bensin di daerah Pulogebang dengan jarak sekitar 10,7 km dari titik awal saat indikator bensin kedap kedip. Isi bensin Pertamax (setara dengan super) dengan total liter 3,50 ltr dengan total uang yang harus saya keluarkan sebesar Rp. 27.860.


Photo di atas adalah struk pembelian bensin di SPBU Pertamina. Kronologinya adalah sebagai berikut :

Posisi awal indikator bensin kedap kedip di daerah Banjir Kanal Timur. Lokasi pengisian bensin di daerah Ujung Harapan. Isi bensin Pertamax (setara dengan super) dengan total liter 3,31 ltr dengan total uang yang harus saya keluarkan sebesar Rp. 29.625.



Photo di atas adalah struk pembelian bensin di SPBU Pertamina. Kronologinya adalah sebagai berikut :

Posisi awal indikator bensin kedap kedip di daerah Buaran. Lokasi pengisian bensin di daerah Ujung Menteng dengan jarak sekitar 6,7 km dari titik awal saat indikator bensin kedap kedip. Isi bensin Pertamax (setara dengan super) dengan total liter 3,30 ltr dengan total uang yang harus saya keluarkan sebesar Rp. 29.203.

Photo di atas adalah struk pembelian bensin di SPBU Pertamina. Kronologinya adalah sebagai berikut :

Posisi awal indikator bensin kedap kedip di daerah Kanal Timur (BKT) . Lokasi pengisian bensin di daerah Kaliabang Bungur dengan jarak sekitar 4,8 km dari titik awal saat indikator bensin kedap kedip. Isi bensin Pertamax (setara dengan super) dengan total liter 3,14 ltr dengan total uang yang harus saya keluarkan sebesar Rp. 25.000.

Photo di atas adalah struk pembelian bensin di SPBU Pertamina. Kronologinya adalah sebagai berikut :

Posisi awal indikator bensin kedap kedip di daerah Kaliabang Tengah Bekasi Utara . Lokasi pengisian bensin di daerah Jl Jend Basuki Rahmat (Pasar Gembrong) dengan jarak sekitar 19,7 km dari titik awal saat indikator bensin kedap kedip. Isi bensin Pertalite dengan total liter 3,53 ltr dengan total uang yang harus saya keluarkan sebesar Rp. 25.063.



Photo di atas adalah struk pembelian bensin di Shell. Kronologinya adalah sebagai berikut :

Posisi awal indikator bensin kedap kedip di daerah Penggilingan-Buaran Jakarta Timur. Lokasi pengisian bensin di SPBU Shell Tebet Soepomo dengan jarak sekitar 12,8 km dari titik awal saat indikator bensin kedap kedip. Isi bensin Super dengan total liter 2,85 ltr dengan total uang yang harus saya keluarkan sebesar Rp. 22.000.


Photo di atas adalah struk pembelian bensin di Pertamina. Kronologinya adalah sebagai berikut :

Posisi awal indikator bensin kedap kedip di daerah Gerbang Kota Harapan Rai (seberang stasiun klender baru jakarta timur) dengan jarak sekitar 9,4 km dari titik awal saat indikator bensin kedap kedip. Isi bensin Pertamax dengan total liter 3,22 ltr dengan total uang yang harus saya keluarkan sebesar Rp. 24.341.


Photo di atas adalah struk pembelian bensin di Shell. Kronologinya adalah sebagai berikut :

Posisi awal indikator bensin kedap kedip di daerah Ujung Harapan Bekasi Utara. Lokasi pengisian bensin di SPBU Shell Ahmad Yani Giant Mega Hypermall Bekasi Selatan dengan jarak sekitar 8,4 km dari titik awal saat indikator bensin kedap kedip. Isi bensin Super dengan total liter 2,85 ltr dengan total uang yang harus saya keluarkan sebesar Rp. 22.000.

Nah sekarang tinggal blogger's analisis sendiri dech ya bagaimana menurut kalian perbandingan antara mengisi bensin di Shell dengan di Pertamina mulai dari selisih harga per liternya, jarak tempuh menuju lokasi SPBU, serta total liter dan jumlah uang yang dikeluarkan.

Harapan saya terhadap Pertamina agar diperbaiki lagi takarannya. Walau katanya sudah terstandarisasi badan metrologi namun mengapa pada kenyataannya takarannya masih akurat dan menguntungkan shell?? Semoga juga SPBU Shell makin bertambah banyak agar tidak susah nyarinya dan pihak Pertamina jangan bermain licik yang dapat menghambat pertumbuhan SPBU Shell mentang mentang menguasai wilayah. Bagi saya nasionalisme tidak penting selama perusahaan yang katanya plat merah dan image nasional tersebut kinerjanya tidak baik dan sering membohongi rakyat.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar Buat Blog Saya...