Translate

Jumat, 23 Oktober 2015

Jelajah Kota Subang (Part 1) - Menuju Kota Subang

Berawal dari rasa penasaran saya terhadap daerah Subang, sebelumnya saya belum pernah menginjakkan kaki di daerah tersebut. Selama ini yang ada di benak saya adalah bahwa Subang itu merupakan sebuah desa kecil yang tidak menarik dikarenakan tidak memiliki banyak spot tempat wisata yang bagus, dan juga moda transportasi umumnya susah karena saya awalnya menganggap bahwa kota Subang merupakan kota kecil. Karena rasa keingintahuan saya yang besar itulah yang membuat saya berencana untuk berkunjung ke kota Subang.

Saya berangkat dari rumah di sekitar Babelan Bekasi Utara naik motor di antar bokap menuju ke halte busway gerbang Kota Harapan Indah. Pas sampai di halte bus Transjabodetabek PPD rute Kota Harapan Indah - Pasar Baru telah parkir di halte. Saya langsung masuk ke dalam bus dan tidak lama bus berangkat meninggalkan Kota Harapan Indah menuju Pasar Baru. Saat itu okupansi penumpang cukup banyak walau tidak penuh. Tarif di stiker yang ditempel di bus Rp. 9.000 namun ada harga promo sehingga saya hanya perlu membayar Rp. 7.000.- tiket bus bayarnya di atas bus.


Harga Tiket PPD Transjabodetabek Harapan Indah - Pasar Baru

Bus melewati jalur Kota Harapan Indah - Ujung Menteng - Cakung - Pulo Gadung - Bermis - Kelapa Gading - Cempaka Mas - Senen Atrium - RSPAD Gatot Subroto - Gambir - Pasar Baru


PPD Transjabodetabek (sumber : website PPD)

Saya turun di pasar senen karena saya akan mencoba mengunjungi kota Subang dengan menggunakan Kereta Api kelas Ekonomi. Tiket yang saya dapatkan adalah Gaya Baru Malam Selatan Jurusan Ps Senen - Surabaya Gubeng namun saya nanti turunnya di stasiun Pagaden Baru. Dengan tarif Rp. 110.000 kereta berangkat dari stasiun pasar senen pkl. 10:30 dan sampai di stasiun Pagaden Baru pkl 12:00. Stasiun Pagaden Baru adalah stasiun pemberhentian pertama bagi kereta api Gaya Baru Malam Selatan setelah meninggalkan stasiun pasar senen.


Bukti pembayaran tiket kereta api

Suasana Gerbong Gaya Baru Malam Selatan masih sepi saat saya masuk
Suasana stasiun Pasar Senen jam 10 pagi
Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan bersiap untuk berangkat sesaat lagi

Sampai di stasiun  Pagaden baru sepi sekali. penumpang yang turun di stasiun Pagaden baru hanya saya saja. Setelah membersihkan badan di toilet saya keluar peron dan duduk duduk dulu di ruang tunggu sambil membereskan barang bawaan saya. Suasananya sangat sepi. 


Stasiun Kecil Pegaden Baru Subang
Tampak Depan Stasiun Pagaden Baru
Tempat saya menunggu angkot di depan stasiun (klik gambar untutk melihat ukuran besar)

Stasiun Pegaden Baru terletak pada ketinggian +27 m ini termasuk Daerah Operasi III Cirebon. Berlokasi di Desa Kamarung 41252, kecamatan Pegaden, Kabupaten Subang Jawa Barat. Stasiun ini terletak di dekat jalan raya Subang - Pamanukan (Pasar Inpres Pegaden).

Di seberang stasiun banyak bus Warga Baru parkir dan angkot tapi saya sendiri belum tahu bagaimana cara saya untuk menuju kota subang dari Pagaden baru. Saya bertanya kepada petugas stasiun dan katanya semua angkot di depan stasiun yang ada tulisan Subang pasti arahanya ke kota Subang. Saya menunggu angkot di Seberang Stasiun kemudian datang angkot berwarna Hijau Abu Abu dengan tulisan Pagaden - Subang. Lalu saya tanya ke pak sopir apakah angkotnya melewati prapatan Wisma Karya dan pak supir mengiyakan. Suasana angkot selama perjalanan sepi sekali. Saya membayar ongkos Rp. 8.000 memakan waktu sekitar 1 jam (mungkin jika angkot dalam kondisi ramai tidak sampai 1 jam) dari stasiun Pagaden Baru hingga Prapatan Wisma Karya turun tepat di depan Hotel.


Contoh penampakkan angkot Pagaden Baru - Subang Hijau Abu Abu (sumber : google maps)
Hotel Dafam Betha Subang yang terletak di Jl Ahmad Yani Seberang Wisma Karya Samping Kantor Pos


Nah untuk cerita mengenai pengalaman selama menginap di hotel Dafam Betha akan saya jelaskan di cerita berikutnya "Pengalaman Menginap Di Hotel Dafam Betha Subang".

Lokasi hotel tempat saya menginap posisinya nampaknya merupakan pusat kotanya Subang. Mengapa demikian? karena posisinya berada persis di seberang Wisma Karya, kantor pos subang yang terkenal, dekat dengan lampu satu resto, dekat dengan kantor pemerintahan, alun-alun, dan masjid raya, pasar pujasera dan juga terletak di perempatan besar yang mengarah ke ciater Bandung.


Perempatan Wisma Karya Kota Subang

Hari sudah hampir sore dan saya belum sempat makan siang. Saya turun lift menuju lobby dan menitipkan kunci ke mbak mbak receptionstnya dan menanyakan dimana tempat yang banyak pilihan makanan terutama makanan khas Subang. Mbak receptionist menyarankan saya untuk pergi ke pujasera yang katanya banyak makanan dan jajanan pinggir jalannya dan saya pun tahu jika lokasinya dekat dengan hotel. Maka saya pun bergegas menuju pasar pujasera yang letaknya tidak jauh dari hotel dengan berjalan kaki.

Sesampainya di pasar saya menemukan tenda pinggir jalan dengan gerobaknya dan bertuliskan nasi liwet. Wah kayaknya asik dan enak dilihat dari makanan makanan yang di pajang di gerobaknya. 

Saya memesan menu nasi liwet + belut goreng +tumis usus cabe hijau + 10 tahu goreng (harga satuannya cuma Rp. 500) + pepes  jamur + bakwan (banyak banget ya makan gw, kayak orang udah kalap belum makan beberapa hari) + es teh manis. Jangan harap kita bisa meminta sendok apalagi garpu di tempat ini. Tempatnya tradisonal abis, so kita pun makannya menggunakan tangan. Penjual hanya memberikan kita semangkuk air untuk mencuci tangan kita sebelum & sesudah makan. Setelah kenyang saya menanyakan berapa total harga semua makanan saya. Dan agak kaget saya saat penjual bilang semuanya Rp. 33.000, bukannya kemahalan tapi bagi saya harga segitu dengan makanan sebanyak itu sangat murah untuk ukuran saya yang biasa setiap hari makan di kawasan bisnis Jakarta Selatan yang cuma makan nasi goreng + es teh manis saja bisa Rp. 20.000 dan tiap hari makan makanan dengan porsi standar bisa menghabiskan uang Rp. 15.000-50.000. Dan kita akan dengan mudah menjumpai penjual tenda nasi liwet di sekitaran kota Subang dan ini bisa menjadi alternatif makan enak namun murah meriah.


Nasi liwet pasar pujasera
Nasi Liwet Pujasera


Perut kenyang banget, gimana gak kenyang? lah wong makannya kayak orang kalap. Mak jegagik ndelalahe pas perjalanan dari pasar pujasera mau kembali ke hotel saya menemukan penjual kue jajanan tradisional. Harganya pun murah meriah semuanya serba Rp. 1.000. Saya kemudian membeli ketiga makanan di bawah ini (entah apa namanya) untuk cemilan selama di penginepan.



Rencana jelajah kota subang selanjutnya adalah main ke Subang Cyber Park Wisma Karya, tapi hari sudah mulai gelap sehingga saya memutuskan ke hotel terlebih dahulu untuk istirahat sejenak dan juga membersihkan badan untuk kemudian jalan jalan keluar malam ke Subang Cyber Park Wisma Karya (cukup jalan kaki aja karena letaknya cuma di seberang hotel).



Cerita Selanjutnya : 
Jelajah Kota Subang (Part 2) - Wisma Karya Subang Cyber Park






10 komentar:

  1. sangat bermanfaat artikel nya bagi yang ingin ke subang pertama kali, kalau taksi atau ojek apa tersedia dari stasiun pegaden ke kota subang.

    BalasHapus
  2. taxi tidak ada, ojek ada namun saya sarankan untuk ke kota lebih baik naik angkot pagaden-subang saja, banyak koq angkotny

    BalasHapus
  3. Kalau dari subang ke cikampek naik apa ke stasiun kedawung

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya kurang tahu pasti, mungkin bisa ambil pilihan ini..
      1. nyegat bus budiman kecil jurusan cikampek-Bandung-tasik dari sekitaran prapatan wisma karya atau pasar subang kota atau nyegat di bunderan komplek Lanud (biasanya bus keluar masuk di sekitaran jalanan yg menanjak itu, saya ga tau nama daerahnya)

      2. Naik bus jurusan subang-kp rambutan dari terminal subang atau dari prapatan tem-teman bis di golkar lalu turun di prapatan lampu merah sadang trus lanjut naik angkot ke cikampek

      3. bisa naik warga baru pagaden-kp rambutan via pantura turun di jomin trus lanjut naik angkot ke cikampek

      Hapus
  4. terima kasih untuk artikelnya, sangat bermanfaat. Kebetulan saya juga akan ke Subang dan sedang mencari tau transportasi jakarta-subang. Kalo boleh tau angkotnya lewat ke jalan apa ya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. klo boleh tahu, maksudnya angkot yang trayek mana nih mbak?

      klo bus kp rambutan- subang jalurnya lewat tol JORR - tol Cikampek - tol cipularang - keluar tol sadang purwakarta - dawuan kalijati subang - prapatan golkar (setum) - terminal subang

      klo bus warga baru kp rambutan - pagaden jalurnya via tol cikampek - kopo - jomin - panturan - palimanan - pagaden (dekat stasiun n pasar pagaden)

      Hapus
  5. tp kayaknya sekrang udah ngga ada ya kereta yg berhenti di Subang. Barusan cek di situs KAI ngga ada opsinya Pagaden baru

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada koq banyak.. naiknya yg ekonomos dari pasar senen yah bukan dari gambir, klo dari gambir mah banyak yang bablas :)

      ini per november 2017 kereta yg berhenti di stasiun pagadenbaru subang :
      1. Kutojaya Utara Ps Senen (05:25) - pagaden (07:08)
      2. tegal express Ps Senen (07:35) - pagaden (09:24)
      3. GBM Selatan Ps Senen (10:15) - pagaden (12:00)
      4. Matarmaja Ps Senen (15:15) - pagaden (16:59)
      5. tawang jaya Ps Senen (23:00) - pagaden (00:43)

      Hapus
  6. ehh ralat ding..ternyata masih ada

    BalasHapus

Berikan Komentar Buat Blog Saya...