Translate

Jumat, 23 Oktober 2015

Jelajah Kota Subang (Part 4) - Kembali ke Bekasi

Persiapan Check Out

Waktu menunjukkan pkl 09:30, ternyata hanya mencari  nanas saja menghabiskan banyak waktu yang cukup lumayan lama. Saya pun bergegas untuk kembali ke hotel untuk persiapan sebelum check out seperti packing, beres-beres dan membersihkan badan.

Dari tempat saya membeli nanas saya naik angkot biru abu-abu untuk kembali ke hotel. Sesampainya di perempatan wisma karya saya tidak langsung masuk ke hotel tapi photo photo terlebih dahulu di areal Subang Cyber Park yang lokasinya hanya di seberang hotel. Berikut beberapa hasil bidikan saya :

Nampak sekelompok siswa yang sedang latihan paskibra

Minggu pagi di tempat ini sangat sepi, seandainya tiap minggu pagi rutin diadakan acara mungkin akan lebih bagus

Pelataran Subang Cyber Park / Perempatan Wisma Karya

Pohon ini menarik perhatian saya sejak pertama kali tiba di subang, bentuknya seperti bonsai raksasa, bentuk bunganya pun unik dan saya belum pernah lihat bunga tersebut sebelumnya jadi saya tidak tahu nama tanaman tersebut

Suasana Wisma Karya di minggu pagi sangat sepi

Wisma Karya, Ruang Serbaguna Subang Cyber Park dan tugu Tani maskot kota Subang

Setelah cukup membidik photo photo di areal perempatan wisma karya lalu saya langsung bergegas ke hotel untuk siap siap checkout. Belum mandi, beres beres dan packing sedangkan jam sudah menunjukkan pkl 10:00 jadi harus gerak cepat sebelum telat checkout.

Jam 11:00 alhamdulillah sudah beres semua dan sudah siap untuk checkout. Masih ada waktu sejam sebelum checkout, jadi masih bisa leyeh leyeh dulu nonton TV menunggu sampai jam 12:00 waktu checkout tiba. Jam 12:00 saya checkout dan menyerahkan kunci ke receptionist.

Di meja receptionist dijual oleh oleh khas subang yang terbuat dari atau mengandung nanas. Oleh oleh yang dijual nama produknya yaitu DELIPEL dan CHOCOBOS. Delipel merupakan singkatan dari Delicious Pinaple. Chocobos merupakan singkatan dari Chocolate Buah Oleh-oleh Subang. Biasa teh nya klo urang sunda teh semua nama makanannya serba singkatan singkatan seperti misal combro (oncom dijero), gehu (goreng toge tahu), cimol (aci moles), dan lain lain. Delipel dan Chocobos dijual Rp. 20.000.

Oleh oleh yanag dipajang di meja receptionist

Delipel yang saya beli ini sebenarnya ada banyak jenisnya. Ada yang seperti cookies, pastry, pie, bolu nanas dan lain-lain. Saya sebenarnya tertarik untuk membeli pie nanas namun sayang tidak dijual di hotel. Kata mbak receptionistnya kita bisa jika ingin membeli delipel pie di tokonya langsung yang ada di belakang dan jaraknya tidak jauh dari hotel. Saya males jalan karena sudah bawa tentengan tas baju dan nanas yang lumayan berat dan hawa di luar pun sudah panas banget cyiiiinnnnn... Akhirnya saya beli saja yang ada di etalase. Saya beli delipel pastry yang rasanya enak juga, lumayan empuk dan aroma nanasnya berasa walau kuenya tersegel rapat di dalam plastik.

Tampilan Depan Kemasan Delipel Pastry Nanas

Tampilan Belakang Kemasan Delipel Pastry Nanas
Tampilan Samping Kemasan Delipel Pastry Nanas
 
Chocobos ini merupakan coklat yang di dalamnya terdapat selai nanas. Rasanya enak, coklatnya empuk dan terdapat 3 pilihan varian yaitu dark chocolate, white chocolate dan milk chocolate. Saat saya membelinya saya ada rasa khawatir karena takut meleleh coklatnya di jalan karena perjalanan jauh dan yach tau sendiri lah bus di subang teh walau AC juga ngep rasanya kaya di sauna. Tapi ternyata sampai di rumah coklatnya masih aman nggak lumer.

Tampilan Depan Kemasan Chocobos
Tampilan Belakang Kemasan Chocobos

Jadi pas saya pulang ke Jakarta saya membawa tentengan yang lumayan berat, bawa nanas (yang gede 4 buah dan yang kecil 3 buah), Delipel dan chocobos. Padahal saya mau beli nanas lebih banyak tapi saya bingung bawanya pakai apa karena beratnya.

Oleh oleh yang saya beli untuk dibawa pulang ke Bekasi
Oleh oleh yang saya beli untuk dibawa pulang ke Bekasi

Sudah selesai mengenai urusan check out dan juga packing oleh oleh yang agak membingungkan, kemudian saya bergegas keluar hotel dan menunggu angkot tujuan terminal subang tepat di depan hotel. Ada banyak pilihan angkot yang menuju terminal Subang namun saya lebih suka naik angkot hijau abu-abu yang jurusan Pagaden karena rutenya lebih cepat untuk menuju terminal Subang. Klo angkot yang lain suka muter-muter dulu. Tarifnya cukup RP. 4.000 saja.

Sekitar pkl 12:30 tiba di terminal Subang dan di lintasan sudah ada bus Kramat djati tujuan Kp Rambutan via Kalijati-Sadang. Busnya terlihat mulus dari luar tapi pas masuk kotor mana AC nya panas pula, hadeuh dapet zonk lagi gw.

Kramat Djati Kp Rambutan - Subang
Interior Kramat Djati Kp Rambutan - Subang,  Bangku bersih namun AC pengap

Jam 13:00 bus mulai merangkak keluar dari terminal Subang dengan okupansi penumpang yang hampir full, namun bus nya jalannya leletnya gak ketulungan. Masih kalah dari leletnya kura-kura mungkin. Dari keluar terminal sampai daerah Sadang bus tersebut jalannya bikin orang gemes, lelet abis macam keong racun belum lagi ditambah ngetem di Sadang ada kali sekitar setengah hampir satu jam an ngetem, mana AC nya panas banget pula macam di sauna, karuan dah busnya yang non AC masih ada udara cepoy cepoy..

Jam 17:00 baru sampai terminal Kampung Rambutan. Gileee bener.. rekor 5 jam dari terminal subang ke kampung rambutan doank, padahal pas berangkat naik kereta cuma membutuhkan waktu satu jam untuk sampai ke Subang. Saya menunggu bus ke Bekasi Barat vi toll JORR pun agak lama penampakkannya dan baru bisa sampai di rumah sekitar jam 19:00, lelahnya perjalanan pulang saya dari subang menuju kembali ke Bekasi.


Terminal Subang yang sepi
Terminal Subang yang sepi
Ketemu Warga Baru Kp Rambutan di Sadang

Kesan selama mengunjungi kota Subang :
  • Kotanya relatif sepi.
  • Bus dari ibukota / jabodetabek hanya ada dari kp rambutan dan pilihannya pun sedikit hanya ada armada warga baru AC dan kramat djati AC namun bus odong odong, jika mau ke subang yang cepet disaranin naik kereta api yang berhenti di stasiun Pegaden Baru.
  • Kotanya lumayan rapi hampir serupa dengan kota purwakarta penataannya.
  • Banyak tugu tugu unik hingga kontroversial di sekitar kota subang
  • Pilihan hotel bagus sedikit, saya rasa hotel dafam lah yang terbaik.

-selesai-


Cerita Sebelumnya :
Jelajah Kota Subang (Part 1) - Menuju Kota Subang
Jelajah Kota Subang (Part 2) - Wisma Karya Subang Cyber Park
Jelajah Kota Subang (Part 3) - Jalan Pagi ke Jalan Cagak





2 komentar:

  1. Makasih banget info perjalannya bermanfaat sekali.

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah jika bermanfaat, follow terus blog saya yah :)

      Hapus

Berikan Komentar Buat Blog Saya...