Translate

Sabtu, 22 November 2014

Trip Lampung-Palembang (Part 3)

Kamis, 13 November 2014

Setelah seharian berada di lampung kita melanjutkan perjalanan selanjutnya ke Palembang. Saya memilih moda transportasi kereta api executive Limex Sriwijaya II pemberangkatan pukul 20:00 dari stasiun Tanjung Karang Bandar Lampung. Stasiun ini bersebelahan dengan pool pemberangkatan Damri Lampung-Jakarta yang berada di sisi dalam samping stasiun Tanjung Karang.

Pukul 18:00 saya sudah siap standby di stasiun. karena saya sebelumnya sudah memesan online via online jadi saat saya tiba di stasiun Tanjung Karang tidak perlu lagi mengantri untuk membeli tiket. Saat saya memasuki ruang tunggu kereta sudah berada di jalurnya namun kita masih belum diizinkan masuk ke dalam dan pagar peron pun masih tertutup belum dibuka. Pukul 19:00 kami dipersilahkan untuk memasuki kereta dan saya pun langsung bergegas menuju gerbong Eks 1 nomor bangku 13B (single seat). saat saya masuk gerbong saya sempat bingung karena ternyata di dalamnya tidak terdapat single seat dan penomoran bangkunya pun agak kurang jelas dibaca. setelah bertanya dengan petugas kebersihan kereta kemudian saya ditunjukan ke tempat duduk paling depan dari gerbong yang saya masuki. Wah tidak sesuai yang saya bayangkan, saya kira kursi yang saya pilih berada di posisi paling belakang tapi ternyata berada di posisi paling depan menghadap dinding toilet. Konfigurasi ini jelas berbeda sekali seperti kereta kelas argo yang biasa saya naiki yang jika single seat depan maka posisinya adalah 1 seat sendirian di sebelah kanan dan single seat belakang posisinya adalah 1 seat sendirian di sebelah kiri. kereta yang saya naiki berbeda, single seat depan berada di baris paling depan sebelah kiri dengan jumlah bangku 2 begitu pula dengan single seat belakang. Tapi lumayan ada untungnya karena saya jadi mendapatkan 2 bangku yang saya gunakan sendiri walau saya agak susah untuk selonjoran karena terhalang oleh tembok toilet dan jarak antara bangku dengan dinding toilet tidak seluas kereta argo yang biasa saya naiki.

KA Limex Sriwijaya II / S2 - Gerbong Eks 1 (I) - Tanjung Karang (20:00) - Kertapati (03:47)
Pukul 19:58 kereta memulai perjalanan meninggalkan stasiun tanjung karang menuju stasiun kertapati. Beberapa jam setelah berangkat petugas membagikan selimut untuk kami. Karena perjalanan di malam hari saya pun tidak bisa melihat pemandangan apa apa, melihat ke arah kaca yang didapat hanya gelap saja. Jadi selama di kereta saya memutuskan untuk puas puasin tidur karena besok di palembang akan banyak jalan-jalan.

Jumat, 14 November 2014

Kira-kira pukul 05:00 saya terbangun, saat melihat ke luar jendela pemandangan yang saya dapat hanyalah semak belukar. Entah ini sudah sampai mana saya kurang tahu, saya check GPS di HP pun tidak dapat menentukan lokasi karena keterbatasan sinyal. saya nikmati saya pemandangan semak belukar itu sampai tidak terasa ternyata sudah memasuki wilayah palembang. Jam menunjukkan hampir pukul 09:00 kereta sudah memasuki wilayah kertapati namun tinggal beberapa langkah saja menuju stasiun lagi lagi kereta berhenti lama karena menunggu kereta babaranjang lewat. Jika anda naik kereta lampung-palembang jangan harap bisa sampai lokasi tujuan sesuai dengan waktu yang tertera di tiket maupun website, pasti akan telat sangat jauh dari waktu yang sudah diperkirakan. Ini diakibatkan karena di Jalur Lampung-Palembang banyak sekali seliweran kereta babaranjang / kereta barang dan di wilayah tersebut lebih memprioritaskan kereta babaranjang ketimbang kereta penumpang. mungkin karena kereta babaranjang sangat panjang dan tidak memungkinkan untuk kereta tersebut berhenti di stasiun untuk mempersilahkan kereta penumpang lewat yang membuat kereta babaranjang selalu mendapat prioritas. jangan merasa bosan jika kita naik kereta kelas eksekutif di jalur lampung-palembang karena pasti kita akan banyak merasakan kereta kita berhenti lama hanya untuk sekedar mempersilahkan kereta babaranjang lewat.

Pukul 08:50 sampailah juga di stasiun kertapati setelah sebelumnya hampir sekitar 15 berhenti beberapa langkah tidak jauh dari stasiun kertapati karena menunggu giliran kereta barang. Saya keluar dan ternyata stasiunnya lumayan bagus.

Tampilan bagian dalam stasiun kertapati palembang yang cukup modern
Begitu sampai di gerbang pintu keluar banyak sekali segerombolan orang yang menawarkan ojek dan juga taxi bahkan ada juga yang sampai menarik narik barang bawaan penumpang. Yang saya heran dengan orang-orang yang menawarkan taxi disana adalah karena saya sama sekali tidak melihat penampakan taxinya. Kemudian saya berfikir "jangan-jangan ini taxi gelap yang pakai mobil pribadi yang menyediakan jasa antar dengan tarif yang mematok antara 100-200 ribu rupiah. Saya pun tidak menggubris ajakan ajakan mereka walau saya dikeroyok oleh banyak orang yang menawarkan ojek atau taxi. saya keluar stasiun dan menunggu di pinggir jalan, awalnya saya mau naik trans musi atau angkutan bus merah untuk menuju ke Hotel Anugerah yang berlokasi di Jl.Sudirman, pas saya tengok ke arah jembatan ogan ternyata disana terparkir Taxi Blue Bird sendirian dan langsung saja saya bergegas menghampiri taxi tersebut. lagi-lagi tindakan tidak menyenangkan terjadi, taxi berhenti lumayan jauh dari stasiun namun saat saya naik taxi tersebut tiba-tiba ada pemuda yang menghampiri taxi kami dan meminta jatah parkir. waduh???? ya begitulah kejamnya dunia jalanan, terminal dan stasiun. Jangankan di terminal atau stasiun, di bandara pun yang elit juga banyak orang-orang yang meminta pungutan pungutan liar. sungguh tidak sedap dilihat dan dirasakannya.

Beruntung sekali karena di Palembang sudah ada taxi blue bird, karena saya tidak suka naik taxi taxi dengan merk gak jelas karena suka memberikan tarif yang kadang suka bikin kita sewot. Taxi Blue Bird adalah taxi yang paling saya suka. Di Jakarta saya sering sekali menggunakan taxi blue bird baik untuk sekedar makan siang ataupun saat saya pulang pergi kantor, ada 2 taxi yang paling saya percaya di Jakarta yaitu Blue Bird dan Express. Yang membuat saya suka sekali dengan taxi tersebut karena mereka tidak pernah memberikan tarif di atas mobil yang kadang bisa membuat kita sewot, tarif selalu sesuai argo, dan juga pelayanannya cukup baik.

Taxi Blue Bird Palembang
Saya meminta pak sopir agar mengantarkan saya ke Hotel Anugerah dan kemudian Bapak sopir mengantarkan sana menuju kesana. Saya sebenarnya tidak tahu dimana lokasi hotel Anugerah, saya hanya tahu patokan jalannya saja yang berada di Jl.Sudirman. sepanjang perjalanan saya melewati kawasan jembatan ampera, disana terdapat beberapa objek wisata yang patut kita coba untuk kunjungi diantaranya pasar 16 ilir, jembatan ampera, kampung kapitan, benteng kuto besak, Museum SMB II, Monpera, Gedung walikota dan Masjid Agung. 

Pasar 16 ilir, dipotret dari dalam kabin taxi blue bird PD 188, Driver Pak Ersah
Masjid Agung, dipotret dari dalam taxi saat perjalanan dari stasiun kertapati menuju hotel
Monpera, dipotret dari dalam taxi saat perjalanan dari stasiun kertapati menuju hotel
Tidak sampai 30 menit taxi sudah sampai di halaman parkir hotel Anugerah, total tarif argo yang harus saya bayar hanya sekitar Rp.35.000 sudah termasuk tips kembalian untuk Pak Ersah nya. jauh lebih murah ketimbang saya harus naik taxi mobil gelap yang ditawarkan oleh orang orang yang berada di dalam stasiun. Dan pak ersah pun memberikan saya nomor telepon agar jika saya membutuhkan taxi blue bird saya bisa langsung menghubungi pak Ersah. Ini nomor HP nya Pak Ersah 0812.9432.190 mungkin saja pembaca sedang berada di Palembang entah sedang berada di bandara atau terminal atau stasiun dan kebetulan susah atau lama mencari taxi blue bird bisa menghubungi nomor HP pak Ersah tersebut atau dapat juga menghubungi call center Blue Bird Palembang di Nomor (0711) 36 1111. Pool berada di Jl. Angkatan 45 No. 962 Palembang (sumber : http://www.bluebirdgroup.com/nationwide/palembang)





Perjalanan Perdana Lampung-Palembang (Part 1) (Part 2) (Part 4) (Part 5)