Translate

Kamis, 11 Mei 2017

Refreshing Murah Meriah, Bukit Panenjoan Purwakarta

Libur hari buruh 1 Mei 2017 kemarin jatuh pada hari Senin.. Liburan panjang nih :) Dan kebetulan juga mbah saya yang dari Cilacap main ke rumah dan beliau minta diajak jalan-jalan. Waktu yang pas karena long weekend. Saya bingung mau ngajak jalan-jalan mbah saya kemana? Nginep di Villa Istana Bunga Bandung pasti macetnya gak ketulungan karena long weekend, jalan-jalan ke Kuningan ya pada bae mesti macet nang Cipali ne, ke Puncak apalagi udah gak recomended banget jalan-jalan kesana karena macet bisa sampai berjam-jam, Ke anyer saya bosen kesana karena tempatnya biasa saja, ke Cipanas Garut juga sama pasti macet. Alhasil diputuskanlah untuk jalan-jalan ke Purwakarta saja yang dekat dengan Bekasi yang bis dicapai melalui jalan pintas even di jalan pantura macet karena long weekend dimana banyak perantau yang pada pulang kampung maupun plesiran.

Sabtu sore (29/05/17) kami berangkat dari rumah di Bekasi Utara menuju purwakarta untuk melihat air mancur terbesar se-Asia Tenggara yaitu Air Mancur Sri Baduga Purwakarta. Pertunjukan air mancur menari di Taman Air Mancur Sri Baduga Purwakarta ini ditampilkan tiap hari Sabtu malam yang diputar sebanyak 2 sesi mulai pukul 19:00 dan selesai pukul 21:00. Air mancur ini berada di kawasan Situ Buleud yang memiliki luas sekitar 4 ha ini cukup untuk menampung sekitar 500 penonton per sessi penayangan air mancurnya. Di pinggir danau telah disediakan kursi-kursi yang mengelilingi situ buleud sehingga penonton bisa nyaman menonton air mancur yang besar dan indah ini. Dan yang paling penting lagi untuk bisa nonton air mancur ini gratis ya teman :) Jangan khawatir kita bakalan kelaperan disini karena di areal situ buleud tiap sabtu malam dan juga minggu pagi penuh dengan penjaja kuliner baik itu kuliner tradisional yang unik sampai kuliner yang sudah umum biasa kita makan. Mulai dari penjaja kuliner kaki lima di emperan jalan, toko-toko kecil hingga yang berupa kafe pun ada disana. Tiap malam minggu kota kecil purwakarta yang dahulunya sepi sekarang macet bro karena banyak sekali pengunjung yang ingin melihat air mancur menari di Taman Sri Baduga Situ Buleud Purwakarta ini. Pengunjungnya pun tidak hanya dari dalam kota purwakarta saja namun banyak sekali jejeran mobil yang parkir yang ber plat B, D hingga T disini. Minggu pagi tempat ini juga ramai digunakan sebagai area Car Free Day. Pagi dan Sore hari tempat ini sangat cocok digunakan untuk aktivitas jogging, ngabuburit hingga foto-foto selfie karena penataannya yang apik rapi dan juga sejuk karena banyak pepohonan dan taman-taman indah.









Video Pertunjukkan air mancur sri baduga


Berbagai event bela diri dan seni budaya baik nasional mapupun antar negara sering diadakan disini




Sabtu malam sekitar jam 21:00 kami menuju ke penginapan di daerah Gg. Keramik Sadang. Kami menginap di kost-kostan yang disewakan harian melalui aplikasi airbnb. Harganya pun terjangkau, kami sekeluarga  yang terdiri dari 6 orang menyewa 2 kamar dengan total biaya Rp.300.000/malam untuk kedua kamar tersebut, Fasilitasnya sih seadanya namun lumayan nyaman lah untuk menginap numpang tidur saja mah. Dan yang penting kamarnya AC dan free wifi dengan sinyal bagus. Lokasinya berada di dalam gang tepat di seberang Tokomi Bakery Purwakarta (cobain deh nongkrong disini klo sore, lumayan nyaman tempatnya, kuenya enak dan harganya ga mahal). Jika dari Exit Tol Sadang kita ke kanan dan sekitar 500 meter kita sudah sampai di lokasi kostan, lokasi tidak jauh dari jembatan yang ada gapura indung rahayu nya. Kita menginap di Purwakarta karena rencananya esok pagi kita akan melanjutkan berkeliling purwakarta lagi. Kita akan jalan-jalan ke Bukit Panenjoan, Bale Panyawangan Diorama Purwakarta, Bale Panyawangan Nusantara, Taman Pancawarna dan Alun-Alun. Berikut penampakan kamar kosan yang kami sewa untuk tempat menginap selama semalam.








Minggu (30/05/17) subuh kita sudah bangun tidur dan menikmati udara pagi di kosan sekaligus menyiapkan perbekalan makanan untuk kita bawa sebagai perbekalan saat wisata di Bukit Panenjoan. Berhubung kita nginepnya di kosan jadi kita bisa bawa peralatan masak :)

Sekitar jam 06:30 kita keluar dari penginapan untuk menuju ke Bukit Panenjoan. Akses jalan menuju ke lokasi wisata bukit Panenjoan sudah bagus, mulus dan juga mobil bisa melewatinya hingga masuk ke areal parkir lokasi wisata. Areal parkir pun cukup luas. Di sini kita bisa menikmati segarnya udara pegunungan dan kebun teh sembari menikmati pemandangan yang indah dan instagramable untuk photo-photo.





Masuk ke lokasi wisata kita dimintai uang parkir sebesar Rp.3.000 untuk motor dan Rp.5.000 untuk mobil. dari parkiran kita berjalan ke dalam sekitar 200 meter untuk menuju ke loket masuk. Dari lokasi parkiran kemudian kita jalan sekitar 100 meter maka sampailah kita di loket masuk. Tarif loket masuk bukit panenjoan sebesar Rp.3.000 saja, murah meriah kan :) lokasi wisata ini buka mulai jam 07:00 dan tutup jam 17:00, kenapa tutupnya sore? ya karena di areal bukit panenjoan dan akses jalan menuju lokasi nampaknya akan sangat gelap dan ngeri di malam hari. Maklum bisa dibilang aksesnya berupa kampung dan hutan pegunungan githu.. Disarankan datang pada pagi untuk dapat melihat kabut dan sejuknya udara atau sore untuk menikmati matahari senja. tidak disarankan untuk datang siang karena jika datang siang lumayan terik cahaya matahari di sini.


Dari Loket kemudian kita jalan menurun ke kiri dan setelah itu kita tinggal ikuti saja jalan setapak. Sekitar 300 meter selepas loket kita akan menemui sederetan penjaja makanan dalam satu kawasan yang letaknya persis di depan akses menuju makam Serepong. Di samping komplek warung ada sebuah lahan yang dipagar dan di dalamnya ada beberapa ekor ayam mutiara (kiri) dan ayam kalkun (kanan).



Selepas warung kita jalan kembali menyusuri jalan setapak sekitar kurang lebih 1-2 km. Jika kita sudah menemui toilet dan musholla itu tandanya bahwa kita sudah mau sampai ke lokasi spot bukit panenjoan.


Dari lokasi musholla & toilet sudah terlihat atap saung-saung yang terbuat dari bambu dan atap dedaunan. Nampaknya kita sudah hampir sampai di lokasi titik terakhir spot bukit panenjoan.

Untuk menuju ke lokasi bukit Panenjoan sangat mudah (namun jika kita kesana pakai angkot sulit karena tidak angkot kayaknya). Lokasi bisa di akses menggunakan motor maupun mobil (bus sangat tidak disarankan karena akses tidak memadai untuk bus). Dari kota purwakarta kita set saja google maps ke arah bukit panenjoan karena koordinat bukit panenjoan sudah dimapping sehingga mudah untuk menuju lokasi. sepanjang jalan kita akan disuguhi pemandangan pinggir bukit di sepanjang jalan. Jika berkabut ibarat seperti di dieng bentuk pemandangannya.

Berikut adalah photo-photo pesona indah pemandangan di Bukit Panenjoan Purwakarta :











































Akses yang disarankan kita bisa keluar tol Cikampek Cikopo lalu belok kanan dan tidak jauh dari sana kita bisa menikmati sate marangi cibungur yang khas dan menurut saya paling enak (tapi memang sih harganya bisa dibilang paling mahal kali yaa.. yach ada harga ada rasa lah..). Disana kita bisa memesan menu andalan yang menurut saya komposisi menu yang pas yaitu sate marangi + nasi tutug oncom + es kelapa muda + asinan + sop kambing.. wuih jadi ngiler.. Setelah kenyang makan sate marangi kita lanjut ke arah sadang atau purwakarta kota. Jalanlah menuju stasiun purwakarta disana kita bisa menghabiskan siang mengunjungi berbagai museum dan juga ngadem di alun-alun. Coba kunjungi bale panyawangan purwakarta dan bale panyawangan nusantara yang berlokasi persis di samping stasiun purwakarta. Kemudian geser dikit ke arah situ buleud disana kita bisa jogging atau naik delman atau wisata kuliner (cobain deh bubur ayam sampurna nya) yang berada di ujung jalan menuju situ buleud jika kita jalan dari arah bale panyawangan purwakarta atau nusantara. Dari Situ buleud kunjungi juga bale panyawangan Indung Rahayu yang lokasinya tepat di seberang gedung BTN (patung kuda). Kemudian merapatlah ke Alun-Alun yang lokasinya menjadi satu dengan komplek pemda purwakarta. Disini kita bisa photo-photo di taman pancawarna dan taman alun-alun atau duduk istirahat di bawah pohon pinggir kolam ikan yang sangat sejuk. dari alun-alun kita bisa jalan kaki ke museum galeri wayang purwakarta. Di satu titik ini saja kita bisa menikmati banyak objek wisata ya bro.. dan ini semua gratis loch gak bayar.. Murah kaaaaannn :) dari kawasan situ buleud kemudian menuju ke arah pasar rebo kemudian belok kiri ke arah wanayasa untuk menuju bukit panenjoan (gunakan google maps yang akan membantu anda untuk mengarahkan kita untuk menuju kesana). Kalo GPS nya tiba-tiba hilang sinyal jangan malu untuk sering bertanya ke warga ya, karena malu atau malas bertanya sesat di hutan nanti :)

Banyaknya tempat yang dapat kita kunjungi di areal situ buleud, semua bisa ditempuh dengan berjalan kaki


Di saat warga ibukota saat liburan sibuk bermacet-macet ria untuk refreshing ke Puncak atau Bandung (menurut saya sih itu hanya menambah stress bukan refreshing) klo saya mah jalannya kalo gak ke Subang ya ke Purwakarta saja. Murah meriah, belum macet sehingga kita masih bisa menikmati udara segar tenang dan nyaman di daerah tersebut dan juga banyak objek wisata alam yang bagus serta oleh-oleh yang enak dan murah meriah.

Saran untuk pengelola dan pemda Purwakarta agar kedepannya Bukit Panenjoan dapat lebih nyaman :
  1. Saat ini sudah disediakan fasilitas toilet di areal parkir dan juga di areal dalam lokasi wisata. Namun fasilitasnya masih minim, toilet bau kotor dan juga tidak keluar air atau air yang keluar sangat kecil. Kedepannya agar disediakan toilet yang bersih (bersih tidak harus dengan modal yang besar) dengan yang ada sekarang jika selalu dibersihkan dan juga airnya lancar pun sudah cukup membuat toilet menjadi bersih dan tidak bau. Lokasi toilet dan musholla jaraknya lumayan jauh dari spot lokasi wisata mungkin kedepan bisa dibuat toilet dan musholla di dekat spot wisata atau dengan kondisi yang sekarang sudah bagus mungkin diberikan peneduh berupa halte-halte yang terbuat dari bambu dan ijuk dari spot wisata menuju ke toilet musholla agar jika hujan tidak terlalu merepotkan.
  2. Jalan setapak menuju lokasi saat ini masih tanah merah, jika hujan pasti akan becek. Lumayan merepotkan jika kita kotor-kotoran lalu masuk ke dalam mobil jadinya mobil kotor dimana-mana. Jika diberikan koral atau batu puing bekas rubuhan bangunan itu bisa membantu agar tidak becek belok saat hujan.
  3. Kayaknya jika ditambah bagunan saung-saung kecil di pinggir bukit dengan biaya sewa lebih seru kali yaaa... (tapi 3 saung yang sudah ada sekarang jangan dikomersialisasi, biarkan tetap gratis dan pengunjung manapun bebas utk berteduh disana tanpa biaya)
  4. Alangkah lebih baik jika diberikan Plank Petunjuk mulai dari sekitar areal situ buleud, Sadang, Ciganea, Wanayasa dan cagak agar orang jauh tidak nyasar untuk menuju lokasi. dan mungkin untuk beberapa ruas jalan yang masih sempit dan berada di tepian jurang bisa dilebarkan kembali dan juga lebih dilandaikan jalurnya dan beberapa titik jalan raya yang rawan rusak agar bisa dibeton apalagi yang posisinya menanjak dan berada di pinggir jurang.
  5. Di dalam lokasi wisata jika dibuatkan taman-taman atau ditanam beberapa jenis tanaman hias di sepanjang jalan setapak akan makin sedap dilihat mata. tentunya untuk hal ini semoga kang Dedi Mulyadi bisa membantu biaya dan juga dibantu pembuatannya agar panenjoan pun bisa rapih dan sedap dipandang mata. Pembangunan dengan konsep hijau asri dan tradisional harus tetap dipertahankan. Saya sangat yakin kang Dedi Mulyadi sang maestro seni dan budaya bisa memoles objek wisata bukit panenjoan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar Buat Blog Saya...