Translate

Senin, 08 Februari 2016

Oleh-Oleh khas Yogyakarta



Yogyakarta memang merupakan sebuah destinasi wisata yang selalu membuat kita kangen ingin kembali lagi ke sana. Jogja menyajikan banyak tempat wisata, banyak diadakan berbagai parade budaya, memiliki banyak kuliner khas yang selalu bikin kangen, selain kuliner juga terdapat berbagai macam jenis oleh-oleh dan juga kerajinan yang bisa dijadikan cinderamata. Berikut adalah beberapa jenis oleh-oleh khas jogja yang terkenal yaitu :

1. Bakpia Pathok

Siapa yang tidak kenal dengan oleh-oleh khas Yogyakarta yang satu ini? Ya, Bakpia Pathok (atau bakpia patuk) sepertinya sudah menjadi oleh-oleh wajib bagi setiap mereka yang berkunjung ke Yogykarta. Bakpia pathok merupakan penganan manis yang terbuat dari tepung terigu yang diberi isian kacang hijau lalu dipanggang. Bakpia merupakan makanan yang berasal dari Cina. Dewasa ini, bakpia tidak hanya berisi kacang hijau saja. Ada juga bakpia rasa cokelat, keju, kumbu hitam, bahkan durian. Di sekitaran jalan KS Tubun Desa pathok merupakan lokasi sentra pabrik pembuatan bakpia pathok. Di daerah ini banyak sekali berdiri toko toko penjual bakpia pathok dan biasanya tokonya sekaligus dijadikan sebagai pabrik dan kita bisa lihat secara langsung proses pembuatannya. kita juga bisa membeli bakpian pathok yang banyak dijual di pasar beringharjo dengan harga yang relatif murah namun dari sisi kualitas rasa dan keempukkannya jelas lebih bagus jika membelinya langsung di sentra industrinya di desa pathok yogyakarta.


2. Yangko

Selain bakpia pathok, oleh-oleh khas Yogyakarta lain yang tak kalah tenarnya adalah Yangko. Yangko adalah makanan khas Yogykarta yang terbuat dari tepung ketan dengan baluran terigu. Bentuknya kotak berwarna-warni dengan tekstur kenyal dan rasa manis. Biasanya, yangko diberi isian kacang tanah. Agak mirip dengan mochi Jepang, namun mochi lebih lembek dibandingkan yangko. Yangko banyak ditemui di daerah Kotagede.


3. Geplak

Geplak adalah makanan khas Bantul yang terbuat dari parutan kelapa dan gula pasir atau gula jawa. Ada juga geplak yang dibuat dari waluh. Geplak yang memiliki rasa manis ini banyak ditemui di daerah Bantul, Yogykakarta. Kita juga dapat dengan mudah mendapatkan oleh-oleh ini di Pasar Beringharjo yang lokasinya tidak jauh dari malioboro.


4. Batik Jogja

Tak lengkap bila ke Yogyakarta tanpa membeli batik. Batik kini tak hanya sebagai pakaian, namun dapat juga diaplikasikan menjadi berbagai bentuk, seperti tas, syal, sandal, pashmina, taplak meja dan lain-lain. Anda dapat berburu cinderamata batik di banyak toko di jogja seperti di sepanjang jl malioboro atau di Pasar Beringharjo.


5. Kerajinan Kayu Batik

Batik tak hanya dapat dilukiskan di atas kain. Di Dusun Krebet, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Bantul, Anda dapat menemukan berbagai barang kerajinan kayu yang dibatik. Ada gelang, topeng, patung kayu, kotak perhiasan, gantungan kunci, dan sebagainya.


6. Gudeg Kering

Tak lengkap rasanya bila tak makan gudeg saat ke Jogja. Memang sih, ada beberapa orang yang tak doyan gudeg karena citarasanya yang manis. Para pecinta gudeg yang pengen membawa gudeg ini sebagai oleh-oleh belilah gudeg kering yang dapat bertahan hingga 24 jam, bahkan bisa tahan tiga hari bila disimpan di lemari es. Namun gudeg kering ini memiliki citarasa yang lebih manis dibandingkan gudeg basah. Anda dapat berburu gudeg di daerah Wijilan dalem benteng keraton.


7. Cokelat Monggo

Cokelat Monggo adalah cokelat produksi asli Jogja dengan kualitas cokelat Belgia. Anda bisa mengunjungi Showroom & Factory Cokelat Monggo yang berlokasi di Kotagede, di Jl Dalam KG III/978, Purbayan. Anda bisa melihat proses produksi cokelat yang sepenuhnya menggunakan bahan lokal dan alami. Cokelat Monggo memang diolah dari biji cokelat pilihan dari Jawa, Sumatra, dan Sulawesi. Kemasan Cokelat Monggo ini menggunakan kertas daur ulang yang ramah lingkungan.


8. Kipo Jajanan khas Kotagede

Satu lagi kekayaan kuliner yang menjadi ciri khas Yogyakarta adalah Kipo, jajanan khas yang berasal dari Kotagede. Kipo sudah cukup dikenal sebagai manakan khas dengan rasa yang khas pula sebagai kudapan yang selalu menmanjakan lidah. Makanan ini biasa berbentuk lonjong berwarna hijau dan legit serta manis. Menurut tuturan orang-orang tua pembuat kipo di Kotagede disebutkan bahwa pada masa lalu orang sering menanyakan tentang jenis makanan ini dengan bertanya dalam bahasa Jawa,“Iki opo?” (Ini apa). Dari kalimat iki apa inilah kemudian berkembang menjadi akronim kipo. Jadi, mestinya nama kipo itu dituliskan kipa bukan kipo.

Kudapan kecil  berwarna hijau aroma pandan ini merupakan salah satu kue basah tradisional yang memasaknya dengan cara dipanggang. Paduan kelapa parut dengan gula merah (enten-enten), dan dilapisi oleh kulit yang diolah dari tepung ketan, kipo memiliki rasa yang lezat. Ukurannya yang kecil justru membuat kita semakin ketagihan. Perpaduan enten-enten dengan kulit kipo yang terbuat dari ketan yang diadoni dengan santan dan sedikit garam ini setelah dipanggang akan menghasilkan rasa yang manis-manis gurih.Bagi anda yang pernah berkunjung ke Kotagede pasti akan sangat menyesal jika belum mencicipi makanan khas ini. Makanan ini direkomendasikan bagi wisatawan yang ingin menikmati kudapan khas di Kotagede. Jika Anda ingin menjadikan Kipo sebagai oleh-oleh, jangan lupa bahwa Kipo tidak dapat bertahan lama sehingga harus cepat-cepat dinikmati selagi hangat.



9. Kerajinan Perak Bakar Kotagede

Sejak dulu, Kotagede sudah dikenal dengan kerajinan perak bakarnya. Kerajinan perak bakar ini bukan hanya dibentuk menjadi perhiasan tubuh, namun juga dapat menjadi pajangan dan alat-alat rumah tangga. Saat berada di Kotagede, Anda dapat mengunjungi show room kerajinan perak atau langsung ke rumah perajinnya. Di beberapa showroom bahkan wisatawan dapat melihat proses pembuatan kerajinan perak bakar ini, mulai dari mendesain, membuat, membakar sampai membersihkan perak hingga siap dijual.


10. Gerabah Kasongan

Berjarak kurang lebih 7 km dari pusat kota Jogja, Kasongan merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Kecamatan Bantul, Pedukuhan Kajen, Desa Bangunjiwo. Desa Kasongan ini menjadi pemukiman para kundi. Kundi adalah sebutan untuk orang yang membuat gerabah dan keramik. Gerabah hasil kerajinan Kasongan umumnya berbentuk guci dengan berbagai motif , pot berbagai ukuran, hiasan keramik, patung-patung kecil, pigura, perabotan dari bambu, dan juga topeng.


11. Salak Pondoh

Keberadaan Gunung Merapi telah membuat tanah di sekitar daerah itu menjadi subur. Tak heran bila tanah di Magelang, Muntilan, dan Sleman sangat subur dan cocok untuk budidaya salak pondoh. Salak pondoh terkenal dengan rasanya yang manis segar. Jika kita menuju jogja dari arah purworejo maka di sepanjang jalan wates biasanya kita akan menemui banyak gubukan yang menjajakan buah salah pondoh ini.


12. Kerajinan Batu Ukir

Terdapat di beberapa daerah sentra usaha kerajinan batu ukir diantaranya muntilan, sleman prambanan dan beberapa tempat lainnya. Daerah yang paling terkenal akan kerajinan batu ukirnya adalah Muntilan. Puluhan kios yang terisi penuh oleh beragam jenis kerajinan dari batuan alam, khususnya batuan andesit dapat Anda temui di pinggir jalan Jogja-Magelang.Tepatnya di Dusun Prumpung, Kelurahan Taman Agung, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.Wilayah tersebut memang sejak lama telah dikenal sebagai sentra penjualan kerajinan dari batuan gunung Merapi.Cobek, beragam jenis dan ukuran patung, miniatur candi dan stupa, hiasan taman adalah beberapa kerajinan yang dapat anda temukan disana.


13. Grubi / Carang Mas

Di daerah Menoreh Dusun Jetis Jogja terkenal sebagai sentra penghasil camilan manis berbahan dasar ubi singkong atau talas yang bernama grubi. Ubi diparut kemudian digoreng dengan menggunakan gula jawa. Rasanya gurih, manis nikmat. Ada juga yang memiliki aroma jahe selain rasa manis polos. Sudah sejak tahun 1980an para warga disana menjadi pembuat makanan ringan berbahan dasar ubi ini. usaha membuat grubi ini pun dilakukan secara turun temurun. Warga jetis memanfaatkan bahan dasar ubi yang memang melimpah disana, begitu juga dengan talas yang juga tidak kalah banyaknya, ikut dimanfaatkan juga menjadi grubi. Grubi ubi dan talas sama saja cara pembuatannya dan rasanya, hanya berbeda di bahan dasarnya saja. Harganya pun murah sekali dikisaran harga Rp.1000-5000 per bungkusnya. Camilan manis ini sangat nikmat dan cocok jika dimakan sambil menikmati teh hangat.
 
 
14. Kripik Belut 

Jika kita berada di sekitar wilayah Godean Sleman ataupun di terminal terminal yang berada di jogja kita akan menemukan banyak produk oleh keripik Belut. Benar-benar sudah cukup lama Kecamatan Godean di kenal buat daerah sentra penghasil keripik belut. Khususnya, penjual keripik belut banyak ditemui di depan pasar Godean. Tdk kurang dari lima puluh pedagang menjual keripik yg jadi ikon Kecamatan Godean ini. Banyak orang yang menyukai oleh oleh ini.


15. Wedang Uwuh 

Wedang uwuh berarti wedang sampah, mengapa disebut sebagai wedang uwuh karena minuman ini merupakan hasil dari rebusan dedaunan kering, kayu dan berbagai rempah lainnya. Sekilas dedaunan kering tersebut nampak seperti kumpulan sampah atau uwuh maka dari itu minuman ini dinamakan wedang uwuh. Rasanya hangat sangat cocok diminum disaat hawa dingin. Wedang uwuh disajikan panas atau hangat memiliki rasa manis dan pedas dengan warna merah cerah dan aroma harum. Rasa pedas karena bahan jahe, sedangkan warna merah karena adanya secang. Wedang uwuh ini adalah minuman khas dari Yogyakarta. Pada awalnya wedang uwuh masih dalam bentuk bahan utuh berupa rempah-rempah asli dan cara penyajiannya harus direbus terlebih dahulu, namun seiring perkembangan zaman dan kebutuhan akan kepraktisan, saat ini wedang uwuh sudah dikembangkan menjadi dalam bentuk instan, maupun bentuk celup. Di pasar pasar tradisional banyak dijual wedang uwuh dalam bentuk sachet yang dapat diseduh langsung. Jika wisatawan menginap di daerah sekitaran prawirotaman atau malioboro carilah di pasar beringharjo, kita dapat dengan mudah mendapatkan wedang uwuh sachet disini yang bisa dijadikan oleh-oleh.
 
 
 

sumber cerita & gambar : banyak sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan Komentar Buat Blog Saya...